Pemuda Kilongan Keluhkan Pengelolaan Lapangan Futsal GOR Kilongan yang dinilai Amburadul

Babasalnews.com-Luwuk, 12 Desember 2023, Pernyataan beberapa pemuda kepada awak media kami cukup mengunggah keprihatinan, pasalnya mereka sebagai pemuda yang memiliki bakat dan talenta di Dunia Olahraga khususnya Olahraga Futsal, harus di tangguhkan karena amburadulnya Pengelolaan Lapangan Futsal GOR Kilongan.

(FL) salah satu pemuda yang juga merupakan mahasiswa Aktif Di Kampus Universitas Muhammadiyah Luwuk mengatakan,  

"Paya' Kadis Dispora toa akon na kami, Kami Aiya somo unon i daerah mammi, kami masyarakat Kilongan panyo' sulit Hondo mahaik Futsal ii GOR Kilongan, cukup Kami na anu moraskan sumu aia // Artinya : 

Kasian pak Kadis Dispora liat akan Torang, Torang ini kaya orang yang kasian di daerahnya Torang, Torang masyarakat Kilongan tapi sulit sekali bermain futsal di GOR Kilongan, cukup Torang yang rasakan seperti ini"

lanjut di tambahkan oleh Risky temannya, selaku pemuda yang ingin sekali mengembangkan minat dan bakat di Olahraga Futsal, 

"kami seakan-akan di halangi, apakah syarat bermain ini harus membayar!????" (Tanya Riski)

Jika memang diharuskan ruang-ruang publik Fasilitas Pemerintah yang notabenenya digunakan untuk kepentingan masyarakat harus berbayar, menurut mereka kami tidak masalah asalkan, GOR Kilongan harus selalu dalam keadaan bersih, karena sesungguhnya dalam aturan tidak bisa fasilitas pemerintah dikomersilkan terkecuali dengan alasan kebersihan, kami akan menerima. pengelolaannya juga harus diperbaiki, jadwal permainan harus dibuatkan agar tidak adanya diskriminasi kepada kelompok tertentu yang mendominasi, dengan mengadakan papan kontrol yang disampaikan secara terbuka di depan lapangan, dan terakhir penjaga lapangan harus stay agar jika ada Tim Futsal yang memesan lapangan bisa cepat di akomodir dengan tanpa memilih (diskriminasi).

Merekapun berharap segera pemerintah daerah dalam hal ini Kepala Dinas Pendidikan dan Olahraga Kab. Banggai turun langsung dan mengatasi ini, sebelum terjadi persoalan yang lebih besar terkait amburadulnya Pengelolaan fasilitas pemerintah, khususnya menyangkut pengembangan minat dan bakat Kepemudaan tegas mereka.

(Red-Randi)