Perekrutan PPPKRI Gencarkan Semangat Bela Negara di Kabupaten Banggai

B a b a s a l n e w s . c o m 

Seiring meningkatnya kesadaran akan pentingnya semangat bela negara di tengah tantangan global, gerakan PPPKRI (Penerus Pejuang Perintis Kemerdekaan Republik Indonesia) kembali mencuat sebagai salah satu inisiatif strategis yang layak mendapat dukungan penuh dari instansi TNI–POLRI dan pemerintah daerah Kabupaten Banggai. Berlandaskan visi yang selaras dengan upaya pemerintah pusat—khususnya Presiden Prabowo Subianto yang konsisten memperkuat jati diri dan kedaulatan bangsa—pergerakan ini mencontoh sukses model-model daerah lain, misalnya dukungan aktif Kang Dedi Mulyadi di Jawa Barat melalui program-program kepemudaan dan bela negara berbasis kearifan lokal.

Sebagai gerakan yang mengusung misi pembentukan kader muda berdaya juang tinggi, PPPKRI menitikberatkan pada empat nilai dasar bela negara: cinta tanah air, kesadaran berbangsa, kesadaran bernegara, dan rela berkorban untuk bangsa. Dalam kerangka ini, para peserta akan dibekali pelatihan taktik dasar hingga keahlian navigasi darat serta kegiatan outbound yang dirancang untuk menguji ketahanan fisik dan mental.

Metode pelatihan serupa telah terbukti ampuh membentuk karakter peserta di berbagai daerah, sehingga menghasilkan kader-kader siap pakai yang memiliki integritas kebangsaan tinggi.

Secara kelembagaan, pemerintah pusat telah menerbitkan Instruksi Presiden No. 7 Tahun 2018 tentang Rencana Aksi Nasional Bela Negara Tahun 2018–2019 sebagai landasan bagi pelaksanaan program-program bela negara di seluruh tingkatan pemerintahan dan lembaga masyarakat . 

Di bawah koordinasi Kementerian Pertahanan, program ini terbagi menjadi tiga kategori utama—kader pembina, kader bela negara, dan kader muda—dengan durasi serta konten pelatihan yang disesuaikan agar mampu membangun karakter cinta tanah air secara menyeluruh . Lebih lanjut, Dewan Ketahanan Nasional RI (Wantannas) telah menyusun modul implementasi yang memandu kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah dalam merancang kegiatan aplikatif berdasarkan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) masing‑masing .

Beberapa capaian terkini menggambarkan efektifitas program bela negara. Misalnya, Dikdas (Pendidikan Dasar) Bela Negara Menwa ITB 2025 yang sukses menghimpun 43 peserta dan mengintegrasikan kurikulum nasional dengan diklatsarmil, memberikan pengalaman langsung dalam pengelolaan tim dan ketahanan fisik di Pusdikku Ditkuad . Sementara itu, MBKM Program Bela Negara  yang digagas Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi membuka kesempatan bagi mahasiswa untuk menimba wawasan kebangsaan dan kepemimpinan melalui pertukaran kampus dan pelatihan lapangan .

Pada tingkat kebijakan, Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmen Indonesia dalam membela kedaulatan, baik secara domestik maupun internasional, seperti tercermin dalam pertemuannya dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin, baru‑baru ini. Kedua pemimpin sepakat memperkuat kerja sama dalam mempertahankan kedaulatan masing‑masing negara.

 

Sikap tegas tersebut diharapkan dapat dijadikan teladan bagi pemerintah daerah Banggai untuk segera mengalokasikan anggaran dan fasilitas pendukung: mulai dari penyediaan sarana latihan, instruktur berkompeten, hingga integrasi kegiatan PPPKRI ke dalam kalender pembinaan karakter di sekolah-sekolah dan organisasi kemasyarakatan setempat.

Melihat sinergi antara visi PPPKRI, kebijakan nasional, dan teladan daerah lain, sudah saatnya Instansi TNI–POLRI dan Pemerintah Kabupaten Banggai bergerak cepat untuk mengadopsi dan mengadaptasi gerakan ini. Dukungan nyata—baik dalam bentuk pendanaan, logistik, maupun kolaborasi lintas sektor—akan mempercepat terbentuknya generasi penerus pejuang kemerdekaan yang tidak hanya mencintai tanah air, tetapi juga memiliki kemampuan nyata dalam membela dan menjaga keutuhan Indonesia. Dengan demikian, semangat bela negara tidak hanya menjadi slogan, melainkan kekuatan kolektif yang kokoh bagi seluruh rakyat Banggai.

(Randi)