B a b a s a l n e w s . c o m _Palu, 16 Juni 2025– Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Provinsi Sulawesi Tengah resmi membuka kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Peningkatan Kapasitas Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) yang berlangsung selama tiga hari (16–18 Juni 2025) di Swiss-Belhotel Palu. Acara yang mengusung tujuan memperkuat struktur kelembagaan, manajemen usaha, hingga analisis kelayakan dan penyusunan laporan keuangan BUMDesa ini dihadiri oleh 18 peserta utusan dari enam kabupaten, yaitu Banggai, Banggai Kepulauan, Morowali, Morowali Utara, Poso, dan Tolitoli.
Tiga desa dari Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah, turut ambil bagian dalam kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Peningkatan Kapasitas BUMDes yang berlangsung di Swiss-Belhotel Palu pada 16-18 Juni 2025. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) agar mampu mendorong pertumbuhan ekonomi di tingkat desa.
Desa Bukit Makarti dari Kecamatan Toili Barat hadir dengan BUMDes *Mugi Mulyo Bukit Makarti* yang bergerak di bidang Saprotan (Sarana Produksi). Usaha ini menyediakan berbagai kebutuhan pertanian yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat setempat, terutama para petani, guna meningkatkan hasil produksi mereka secara maksimal.
Sementara itu, dari Kecamatan Mantoh, Desa Salumbobong membawa BUMDes *Marewek Salumbobong* yang mengembangkan usaha pengolahan ikan roa. Produk olahan ikan roa yang menjadi ciri khas daerah pesisir ini diharapkan mampu menembus pasar yang lebih luas serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa melalui pemberdayaan nelayan lokal.
Desa Saiti dari Kecamatan Nuhon juga turut hadir membawa BUMDes *Bumi Makarti* yang fokus pada usaha peternakan sapi. Usaha ini tidak hanya menyuplai kebutuhan daging lokal, namun juga berpotensi menjadi pemasok utama dalam memenuhi kebutuhan daging sapi di wilayah Kabupaten Banggai.
Melalui kegiatan Bimtek ini, para pengelola BUMDes dibekali dengan berbagai ilmu manajemen usaha, penguatan kelembagaan, serta strategi pengembangan bisnis berbasis potensi lokal. Harapannya, masing-masing BUMDes mampu berkembang secara profesional, mandiri, dan berdaya saing, sehingga memberikan dampak positif bagi kemajuan ekonomi desa.
Kegiatan hari pertama dimulai dengan registrasi dan “check-in” peserta (14.00–17.00 WITA), kemudian dilanjutkan dengan acara pembinaan suasana dan pengenalan program. Pada hari kedua, Selasa (17 Juni), Kepala Dinas PMD Provinsi Sulawesi Tengah secara resmi membuka Bimtek, disusul sesi “Kelembagaan dan Manajemen BUMDesa” oleh Kabid Pemberdayaan Desa, serta pemaparan “Potensi Pasar terhadap Hasil Produksi Usaha BUMDesa” oleh perwakilan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi. Setelah istirahat dansholat, peserta mendalami “Strategi Pengembangan Usaha melalui Analisis Kelayakan Usaha” dan “Manajemen Usaha dan Produksi” yang difasilitasi para praktisi BUMDesa. Sesi praktik penyusunan analisis kelayakan usaha pun menjadi penutup hari kedua.
Memasuki hari ketiga, Rabu (18 Juni), para peserta diajak menyusun laporan keuangan BUMDesa dengan pendampingan langsung dari tim PMD Provinsi, sebelum menutup acara dan melakukan administrasi checkout menjelang siang. Seluruh rangkaian materi dirancang sesuai dengan Standar Biaya Umum Provinsi Sulteng Tahun 2025, agar setelah kembali ke desa masing‑masing, pengelola BUMDesa dapat menerapkan ilmu secara tepat dan berkelanjutan.
Selain suasana pembelajaran yang kondusif, momen kebanggaan juga dirasakan perwakilan desa. Kepala Desa Bukit Makarti, Bapak Sutrimo, mengungkapkan rasa syukur dan kebahagiaannya:
> “Desa Bukit Makarti, Alhamdulillah, dapat mewakili Kabupaten Banggai dalam kegiatan penting ini. Semoga ilmu yang kami peroleh dapat kami aplikasikan demi kemajuan dan kemandirian desa kami.”
Penyelenggaraan Bimtek ini diharapkan membuka peluang bagi BUMDesa di Sulawesi Tengah untuk tumbuh lebih produktif, kreatif, dan profesional—selaras dengan visi Provinsi Sulteng dalam mendukung “Program Prioritas BERANI HARMONI” yang dicanangkan Gubernur. Panitia pelaksana menyatakan kesiapan memberikan pendampingan lanjutan demi memastikan transfer pengetahuan dan praktik terbaik dapat berlangsung optimal.
(Randi)