LUWUK - Pasca memberikan pengarahan pada kegiatan Sosialisasi Percepatan Pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih yang dilaksanakan oleh Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Banggai, Bupati Banggai Ir. H. Amirudin, M.M. melakukan Rapat Evaluasi Penanganan Sampah. Nampak menghadiri rapat tersebut Dr. H. Sutomo, S.Pi., M.Si. yang saat ini menjabat sebagai Staf Khusus Menteri Agama RI Bidang Hubungan dan Kerjasama Kelembagaan, Kadis PUPR bersama jajaran, Kepala BRIDA diwakili Sekretaris Brida, Camat Luwuk, Camat Luwuk Utara dan Camat Luwuk Selatan, Kabag Hukum dan Kabag Prokopim Setda Kabupaten Banggai. Rapat tersebut dilaksanakan di Ruang Tamu Bupati Banggai, Senin (22/04/2025).
Bupati Amirudin menyebutkan, rapat ini sengaja diundang khusus untuk intansi terkait, karena bagitu banyaknya keluhan masyarakat tentang kebersihan dan persampahan. Terkait dengan hal tersebut, Bupati Amirudin ingin mendengar langsung dari instansi terkait.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Banggai Judi Amisudin, S.H., M.H. memberikan penjelasan seputar dengan kondisi dalam Kota Luwuk yang berkaitan dengan persampahan. Pada kesempatan tersebut Kabag Hukum Setda Banggai Zainuddin Saluki, S.H., M.H. juga menjelaskan paraturan yang berkaitan dengan persampahan, termasuk sanksi bagi pelanggarnya.
Menyikapi hal tersebut, Bupati Amirudin menyatakan, kita terlebih dahulu menyiapakan fasilitas persampahan kepada masyarakat. Mulai dari pengangkutannya, termasuk tempat pembuangan sampah sementara sebelum diangkut ke tempat pembuangan akhir. "Setelah difasilitasi semuanya, kemudian tidak diindahkan, baru diberikan sanksi sesuai aturan yang berlaku," tegasnya.
Staf Khusus Menteri Agama RI Bidang Hubungan dan Kerjasama Kelembagaan Dr. Sutomo sangat intens mendengarkan diskusi pada rapat tersebut. Rencananya Staf Khusus Menag RI ini akan bekerja sama dengan Pemda Banggai untuk memfasilitasi persoalan sampah yang ada di Kabupaten Banggai. Dirinya juga menjelaskan panjang lebar seputar dengan permasalahan sampah yang ada di beberapa kota besar, yang kemudian bisa diminimalisir. Dr Sutomo memperkenalkan sistem pengangkutan dan pengelolaan sampah di lingkungan pesantren dengan menggunakan kendaraan Viar (motor roda tiga yang sering dipakai untuk angkut barang).
Sebagai seorang inisiator dan fasilitator yang biasa menggandeng lembaga pemerintah atau swasta untuk dukungan alat dan pelatihan (CSR, Dinas Lingkungan Hidup, dll) termasuk mendorong kolaborasi antara masyarakat, dan pemerintah, Dr. Sutomo berharap permasalahan persampahan yang ada di Kabupaten Banggai khususnya Kota Luwuk bisa segera teratasi. (*)