Donggala, Babasalnews.com,- Bupati dan Wakil Bupati Donggala terpilih pada Pemilihan Kepala Daerah Serentak tahun 2024 Vera Elena Laruni dan Taufik Burhan menggelar acara Tasyakkuran dan Zikir Bersama pada Rabu (11/2/2025).
Kegiatan tersebut dilaksanakan sebagai sebagai Wujud Syukur Kepada Allah SWT atas selesainya beberapa Tahapan Pilkada yang disi dengan kegiatan sosial yakni menyantuni anak yatim.
"Kita sama Berdoa, Semoga beliau diberi Kesehatan dan kekuatan dalam menjalankan Roda Pemerintahan ke depan. Aamin", kata sumber kepada awak media.
Suasana khidmat dan haru membungkus acara tasyakuran dan zikir bersama yang juga merupakan ungkapan rasa syukur atas selesainya beberapa tahapan Pilkada baru-baru ini. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya rasa syukur dan kedekatan kepada Sang Pencipta dalam menghadapi perjalanan hidup, khususnya dalam konteks kepemimpinan dan pengabdian kepada masyarakat. Lebih dari sekadar perayaan, acara ini menjadi momentum refleksi dan doa bersama untuk kesuksesan kepemimpinan di masa mendatang. Kehadiran anak-anak yatim piatu menambah nilai luhur acara ini, mengingatkan kita akan pentingnya kepedulian sosial dan berbagi kasih sayang.
Tasyakuran, atau ungkapan syukur, merupakan tradisi luhur dalam budaya Indonesia yang sarat makna spiritual. Dalam konteks kepemimpinan, tasyakuran bukan sekadar seremonial belaka, melainkan refleksi atas perjalanan panjang yang telah dilalui. Tahapan Pilkada yang penuh dinamika dan tantangan membutuhkan ketabahan, kesabaran, dan tentu saja, pertolongan dari Allah SWT. Dengan menyelenggarakan tasyakuran, Ibu Veraelenalaruni dan Bapak Taufik Burhan menyampaikan rasa syukur atas keberhasilan melewati tahapan tersebut, serta memohon perlindungan dan bimbingan ilahi untuk mengemban amanah kepemimpinan yang telah diberikan. Sikap rendah hati dan pengakuan atas keterbatasan diri menjadi kunci utama pelaksanaan tasyakuran yang tulus dan ikhlas. Semoga keikhlasan ini menjadi teladan bagi pemimpin lainnya.
Selanjutnya, tasyakuran juga berfungsi sebagai sarana untuk mempererat silaturahmi. Acara ini mengumpulkan berbagai elemen masyarakat, menciptakan ikatan persaudaraan dan saling menguatkan satu sama lain. Dalam konteks kepemimpinan yang demokratis, keharmonisan dan persatuan masyarakat sangatlah penting untuk menciptakan pemerintahan yang efektif dan berkelanjutan. Melalui tasyakuran, diharapkan terciptanya sinergi dan kerjasama yang baik antara pemimpin dan masyarakat yang dipimpinnya, sehingga roda pemerintahan dapat berjalan dengan lancar dan membawa kemajuan bagi seluruh lapisan masyarakat. Tasyakuran menjadi batu loncatan untuk membangun kepercayaan publik dan memperkokoh kepemimpinan yang berlandaskan pada nilai-nilai keagamaan dan keadilan.
Lebih jauh lagi, tasyakuran dapat diartikan sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada Allah SWT dan masyarakat. Dalam menjalankan roda pemerintahan, seorang pemimpin dituntut untuk selalu amanah dan bertanggung jawab atas setiap keputusan dan kebijakan yang diambil. Tasyakuran menjadi momen introspeksi diri, mempertimbangkan kembali seluruh proses Pilkada dan merencanakan strategi pemerintahan yang lebih baik di masa depan. Dengan demikian, tasyakuran bukan hanya sekedar ungkapan syukur semata, melainkan juga komitmen untuk terus berjuang dan mengabdi pada masyarakat dengan penuh dedikasi dan integritas. Keberhasilan dalam memimpin bukanlah tujuan akhir, melainkan langkah awal menuju pelayanan yang lebih baik lagi kepada masyarakat.
Terakhir, tasyakuran dalam konteks ini juga menunjukan rasa syukur atas dukungan dan doa dari berbagai pihak. Kesuksesan dalam Pilkada tidak lepas dari peran serta masyarakat, keluarga, dan tim pendukung. Oleh karena itu, tasyakuran menjadi ajang untuk menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan kepada semua yang telah terlibat, menciptakan rasa kebersamaan dan saling menghargai yang penting dalam membangun pemerintahan yang kuat dan berwibawa. Hal ini juga menyiratkan pentingnya kolaborasi dan kerjasama dalam mewujudkan cita-cita bersama untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat. Dengan demikian, tasyakuran bukan hanya menjadi momen pribadi, melainkan juga menjadi sarana untuk memperkuat ikatan sosial dan memperkokoh persatuan bangsa.
Tak hanya itu, acara juga diisi kegiatan Zikir bersama yang diadakan bersamaan dengan tasyakuran hal ini memiliki peran penting dalam menumbuhkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT.
Zikir bukanlah sekadar kegiatan ritual, melainkan proses mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa, mengingatkan diri kita akan kebesaran-Nya dan keterbatasan diri sebagai manusia. Dalam konteks kepemimpinan, zikir berfungsi sebagai penguat spiritual, memberikan kekuatan batin dan ketenangan jiwa dalam menghadapi berbagai tantangan dan cobaan yang akan dihadapi di masa depan. Dengan zikir, seorang pemimpin dapat selalu mengingat akan tanggung jawabnya dan senantiasa memohon petunjuk dan bimbingan ilahi dalam setiap pengambilan keputusan.
Lebih dari itu, zikir bersama menciptakan suasana kontemplatif dan refleksi diri. Para peserta diajak untuk merenungkan kembali perjalanan hidup, khususnya dalam konteks Pilkada yang baru saja dilalui. Momen ini menjadi kesempatan untuk mengevaluasi diri, mengenali kekurangan dan kelemahan, serta memperbaiki diri agar menjadi pemimpin yang lebih baik lagi. Zikir juga menjadi sarana untuk memohon ampun atas segala kesalahan dan kekurangan yang telah dilakukan selama proses Pilkada, menumbuhkan kesadaran akan pentingnya kesucian hati dan niat yang ikhlas dalam menjalankan roda pemerintahan. Dengan demikian, zikir bersama bukan sekadar kegiatan keagamaan, melainkan juga proses penyucian jiwa dan pembinaan karakter pemimpin.
Selain itu, zikir bersama dapat mempererat rasa persaudaraan dan kebersamaan di antara para peserta. Dalam suasana yang khidmat dan penuh kekhusyukan, tercipta ikatan batin yang kuat di antara mereka. Doa bersama yang dipanjatkan secara kolektif memberikan kekuatan dan energi positif bagi seluruh peserta, menciptakan rasa optimisme dan harapan dalam menghadapi masa depan. Zikir bersama juga menjadi sarana untuk saling mendoakan, menguatkan satu sama lain dalam menghadapi berbagai tantangan dan cobaan hidup. Dengan demikian, zikir bersama tidak hanya bermanfaat bagi pemimpin, melainkan juga bagi seluruh masyarakat yang hadir.
Pada akhirnya, zikir bersama dalam acara tasyakuran ini menjadi simbol kerendahan hati dan kepasrahan kepada Allah SWT. Pemimpin yang sukses bukanlah yang selalu merasa berkuasa, melainkan yang selalu mengingat akan keterbatasan dirinya dan senantiasa berserah diri kepada kehendak Tuhan Yang Maha Kuasa. Zikir bersama menjadi pengingat akan pentingnya kepasrahan dan ketaatan kepada Allah SWT dalam setiap langkah dan keputusan yang diambil. Hal ini akan memastikan bahwa kepemimpinan yang dijalankan selalu berlandaskan pada nilai-nilai ketuhanan dan berorientasi pada kesejahteraan rakyat. Dengan demikian, zikir bersama bukan hanya ritual, melainkan juga pondasi kuat bagi kepemimpinan yang adil dan bermartabat.
Selain itu, dilaksanakan pula Penyantunan anak yatim piatu yang merupakan bagian penting dari acara tasyakuran dan zikir bersama yang diselenggarakan oleh Ibu Veraelenalaruni dan Bapak Taufik Burhan.
Tindakan mulia ini menunjukkan betapa pentingnya kepedulian sosial dan rasa empati kepada sesama, khususnya kepada mereka yang kurang beruntung. Penyantunan anak yatim piatu bukan hanya sekedar pemberian materi, melainkan juga bentuk perhatian dan kasih sayang yang sangat berarti bagi kehidupan mereka. Hal ini menegaskan bahwa kepemimpinan yang baik bukan hanya berfokus pada pembangunan fisik dan ekonomi, tetapi juga memperhatikan kesejahteraan sosial dan memberikan perhatian khusus kepada kelompok rentan di masyarakat.
Lebih luas lagi, penyantunan anak yatim piatu merupakan wujud pengamalan ajaran agama yang mengajarkan untuk selalu berbagi dan menolong sesama. Islam, misalnya, sangat menekankan pentingnya memperhatikan hak-hak anak yatim piatu dan memberikan mereka perlindungan serta dukungan yang diperlukan. Dengan menyantuni anak yatim piatu, Ibu Veraelenalaruni dan Bapak Taufik Burhan menunjukan komitmen untuk menjalankan ajaran agama dengan konsisten dan menjadikan kebaikan kepada sesama sebagai bagian integral dari kepemimpinannya. Hal ini menginspirasi masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan sosial dan memperkuat nilai-nilai kemanusiaan di tengah masyarakat.
Selain itu, penyantunan anak yatim piatu juga memberikan dampak positif bagi kehidupan anak-anak tersebut. Bantuan yang diberikan dapat membantu mereka memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, mendapatkan pendidikan yang layak, dan mengembangkan potensi diri mereka. Lebih dari itu, perhatian dan kasih sayang yang diberikan dapat memberikan motivasi dan semangat bagi mereka untuk terus berjuang dan mencapai cita-cita hidupnya. Dengan demikian, penyantunan anak yatim piatu bukan hanya sekedar aksi kedermawanan, melainkan juga investasi untuk masa depan bangsa. Generasi muda yang tumbuh dalam lingkungan yang peduli dan penuh kasih sayang akan menjadi generasi yang lebih baik di masa depan.
Akhirnya, tindakan penyantunan anak yatim piatu juga memberikan contoh yang baik bagi masyarakat. Dengan melihat kebaikan yang dilakukan oleh pemimpin, masyarakat diharapkan akan terinspirasi untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan sosial dan memperkuat nilai-nilai kepedulian di tengah-tengah masyarakat. Hal ini akan menciptakan suasana yang lebih kondusif dan harmonis di masyarakat, sehingga tercipta suatu lingkungan yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak-anak yatim piatu serta kelompok rentan lainnya. Penyantunan ini bukan hanya merupakan aksi sehari, melainkan merupakan komitmen jangka panjang untuk terus berbagi dan menolong sesama.
Acara tasyakuran dan zikir bersama diakhiri dengan doa bersama untuk kesuksesan Ibu Veraelenalaruni dan Bapak Taufik Burhan dalam menjalankan roda pemerintahan ke depan. Doa tersebut menguatkan harapan agar beliau berdua diberikan kesehatan, kekuatan, dan hikmat dalam memimpin masyarakat. Doa ini bukan sekedar ungkapan ritual, melainkan refleksi dari kepercayaan dan dukungan masyarakat terhadap pemimpin yang telah terpilih. Doa juga merupakan bentuk permohonan kepada Allah SWT agar kepemimpinan beliau diberkahi dan dapat membawa kemajuan dan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat.
Lebih dari itu, doa bersama juga menguatkan komitmen masyarakat untuk mendukung dan berpartisipasi aktif dalam pembangunan daerah. Kepemimpinan yang sukses tidak hanya bergantung pada kemampuan pemimpin semata, melainkan juga pada keterlibatan dan dukungan aktif dari seluruh elemen masyarakat. Doa bersama menjadi pengingat akan pentingnya kerjasama dan sinergi antara pemimpin dan masyarakat dalam mewujudkan cita-cita bersama. Dengan demikian, doa bersama bukan sekedar ritual keagamaan, melainkan juga upaya untuk membangun kekompakan dan kebersamaan di tengah-tengah masyarakat.
Doa juga merupakan bentuk permohonan agar pemimpin diberikan kebijaksanaan dalam pengambilan keputusan. Kepemimpinan di masa mendatang dihadapkan pada berbagai tantangan dan persoalan yang rumit dan kompleks. Oleh karena itu, pemimpin dibutuhkan kebijaksanaan dan kemampuan untuk mengambil keputusan yang tepat dan bijak demi kepentingan masyarakat luas. Doa bersama menjadi bentuk permohonan kepada Allah SWT agar pemimpin diberikan ilham dan petunjuk dalam menghadapi berbagai tantangan tersebut. Kepemimpinan yang bijak dan adil adalah kunci utama untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera dan beradab.
Kesimpulannya, doa bersama untuk kesuksesan kepemimpinan di masa mendatang menunjukkan harapan besar masyarakat untuk terwujudnya pemerintahan yang baik dan bermanfaat bagi seluruh lapisan masyarakat. Doa ini adalah manifestasi dari keyakinan bahwa keberhasilan seorang pemimpin tidak hanya bergantung pada usaha dan kemampuan manusia semata, melainkan juga berkat dan rahmat dari Allah SWT. Dengan demikian, doa bersama menjadi penutup yang indah dari acara tasyakuran dan zikir bersama, menguatkan komitmen untuk terus berjuang dan berdoa untuk kemajuan dan kesejahteraan bangsa.
Acara tasyakuran dan zikir bersama yang diselenggarakan oleh Ibu Veraelenalaruni dan Bapak Taufik Burhan beserta keluarga merupakan wujud syukur yang sangat bermakna. Acara ini tidak hanya menjadi perayaan atas selesainya tahapan Pilkada, tetapi juga momentum refleksi, doa, dan perwujudan kepedulian sosial. Makna tasyakuran, zikir bersama, dan penyantunan anak yatim piatu saling melengkapi dan memperkuat pesan utama acara ini: syukur kepada Allah SWT, komitmen untuk memimpin dengan bijak dan adil, serta kepedulian terhadap sesama. Semoga acara ini menjadi inspirasi bagi pemimpin lainnya untuk selalu rendah hati, mengingat akan Sang Pencipta, dan mengutamakan kesejahteraan rakyat.
Tujuan utama acara ini adalah untuk mensyukuri selesainya beberapa tahapan Pilkada dan memohon bimbingan Allah SWT bagi Ibu Veraelenalaruni dan Bapak Taufik Burhan dalam menjalankan amanah kepemimpinan. Selain itu, acara ini juga bertujuan untuk mempererat silaturahmi, meningkatkan keimanan, dan menunjukkan kepedulian sosial melalui penyantunan anak yatim piatu.
Penyantunan anak yatim piatu merupakan bagian integral dari acara ini untuk menunjukan kepedulian sosial dan mengamalkan ajaran agama yang menekankan pentingnya berbagi dan menolong sesama yang kurang beruntung. Ini merupakan wujud nyata dari komitmen untuk membangun masyarakat yang adil dan peduli.
Doa bersama pada akhir acara berisi permohonan kepada Allah SWT agar Ibu Veraelenalaruni dan Bapak Taufik Burhan diberikan kesehatan, kekuatan, hikmat, dan kebijaksanaan dalam memimpin masyarakat. Doa juga meliputi harapan terwujudnya pemerintahan yang adil, sejahtera, dan bermanfaat bagi seluruh lapisan masyarakat.
Acara ini menjadi contoh bagi pemimpin lainnya dalam hal menunjukkan sikap syukur, mengingat akan kekuatan spiritual, dan memprioritaskan kepedulian sosial. Sikap rendah hati, komitmen untuk berbagi, dan kepedulian terhadap sesama merupakan nilai-nilai penting yang dapat diambil sebagai inspirasi bagi pemimpin lainnya dalam mengemban tugas dan tanggung jawabnya. (red)