Palu, Babasalnews.com,- Gubernur Sulawesi Tengah, Rusdy Mastura, pada Jumat (7/2/2025) meresmikan nama Masjid Raya Baitul Khairaat dalam sebuah acara yang dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk Wali Kota Palu. Peresmian ini bukan hanya sekadar penamaan, tetapi juga menandai komitmen pemerintah dalam memperkuat sarana ibadah dan kegiatan keagamaan bagi masyarakat di Sulawesi Tengah.
Acara peresmian yang berlangsung khidmat ini dihadiri oleh ribuan masyarakat setempat yang antusias menyaksikan momen bersejarah ini. Dalam sambutannya, Rusdy Mastura menyampaikan harapan besar terhadap Masjid Raya Baitul Khairaat untuk menjadi pusat kegiatan keagamaan dan sosial di wilayah Kota Palu. Gubernur menekankan pentingnya masjid bukan hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai wadah untuk membangun silaturahmi dan memperkuat persatuan di antara masyarakat.
Masjid Raya Baitul Khairaat dibangun dengan desain arsitektur yang modern dan megah, mencerminkan identitas serta keragaman budaya masyarakat Sulawesi Tengah. Pembangunan masjid ini direncanakan mampu menampung hingga 10.000 jemaah, menjadikannya salah satu masjid terbesar di wilayah tersebut. Kepala PU Cikasda Sulteng, Andi Rully Djanggola, memberikan laporan mengenai perkembangan pembangunan masjid yang telah mencapai progres 78 persen. Dalam laporannya, Andi Rully menjelaskan bahwa pembangunan masjid ini dilakukan dengan memperhatikan kualitas bahan bangunan dan desain yang ramah lingkungan.
Proyek pembangunan Masjid Raya Baitul Khairaat tidak hanya bertujuan untuk memberikan fasilitas ibadah, tetapi juga sebagai pusat aktivitas masyarakat. Diharapkan, masjid ini akan menjadi tempat bagi berbagai kegiatan keagamaan, pendidikan, dan sosial. Dengan kapasitas besar yang dimiliki, masjid ini akan menjadi lokasi strategis bagi kegiatan seperti pengajian, seminar, dan acara-acara keagamaan lainnya.
Gubernur Rusdy Mastura juga mengajak masyarakat untuk bersama-sama menjaga dan merawat masjid yang akan segera diresmikan secara resmi setelah selesai dibangun. Ia mengingatkan bahwa keberadaan masjid harus dimaknai sebagai tempat untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan, serta sebagai sarana untuk mempererat tali persaudaraan di antara umat.
“Masjid adalah tempat suci. Mari kita jaga kesucian dan keberadaan masjid ini untuk kepentingan generasi mendatang,” tegas Gubernur.
Selain itu, Rusdy juga mengapresiasi dukungan dari berbagai pihak yang terlibat dalam pembangunan masjid ini, baik dari pemerintah daerah, masyarakat, maupun para donatur. Ia berharap, dukungan tersebut dapat terus berlanjut hingga masjid ini resmi dibuka untuk umum. “Kami sangat berterima kasih atas semua bantuan yang telah diberikan. Tanpa dukungan semua pihak, pembangunan masjid ini tidak akan berjalan lancar,” ungkapnya.
Acara peresmian ini juga dimeriahkan dengan berbagai kegiatan, seperti penampilan grup nasyid lokal dan pembacaan doa bersama. Masyarakat yang hadir turut serta dalam acara tersebut dengan antusias, menambah semarak suasana di lokasi peresmian. Wali Kota Palu dalam pidatonya menyampaikan komitmen pemerintah kota untuk mendukung penuh setiap kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat, termasuk pembangunan sarana ibadah seperti masjid ini.
Pembangunan Masjid Raya Baitul Khairaat ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat, terutama dalam meningkatkan akses ibadah dan kegiatan keagamaan lainnya. Dengan kapasitas yang besar, masjid ini diharapkan mampu menampung jemaah dalam jumlah yang signifikan, terutama pada saat-saat tertentu seperti bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri.
Dalam konteks sosial, masjid ini dapat berfungsi sebagai tempat berkumpulnya masyarakat untuk saling berbagi ilmu pengetahuan, memperkuat ukhuwah islamiyah, serta memberikan dukungan kepada mereka yang membutuhkan. Diharapkan, masjid ini akan menjadi simbol persatuan dan kebersamaan di tengah masyarakat yang majemuk.
Rusdy Mastura juga tidak lupa menghimbau kepada seluruh masyarakat untuk tetap menjaga toleransi dan saling menghormati antarumat beragama. Ia meyakini bahwa keberadaan Masjid Raya Baitul Khairaat dapat menjadi sarana untuk memperkuat nilai-nilai luhur tersebut. “Mari kita jadikan masjid ini sebagai tempat yang nyaman bagi siapa saja, tanpa memandang latar belakang suku, ras, dan agama,” imbuhnya.
Dengan selesainya pembangunan masjid ini, diharapkan masyarakat Sulawesi Tengah, khususnya di Kota Palu, tidak hanya mendapatkan tempat ibadah yang layak, tetapi juga wadah untuk pengembangan diri dan peningkatan spiritual. Masjid Raya Baitul Khairaat diharapkan bisa menjadi pusat rujukan bagi kegiatan keagamaan yang berkualitas, sehingga dapat mendatangkan manfaat bagi masyarakat luas.
Secara keseluruhan, peresmian nama Masjid Raya Baitul Khairaat merupakan langkah awal yang signifikan dalam pembangunan infrastruktur keagamaan di Sulawesi Tengah. Dengan dukungan semua elemen masyarakat, masjid ini diharapkan dapat segera beroperasi dan memberikan kontribusi yang positif bagi kehidupan spiritual masyarakat.
Dalam waktu dekat, akan dilakukan penjadwalan ulang untuk meresmikan masjid secara resmi setelah semua proses pembangunan selesai. Pihak pengelola masjid juga akan melakukan berbagai persiapan untuk memastikan bahwa kegiatan di dalam masjid dapat berjalan dengan baik dan lancar.
"Dengan segala persiapan yang matang, diharapkan Masjid Raya Baitul Khairaat bisa segera menjadi pusat kegiatan yang dinanti-nanti oleh masyarakat Kota Palu dan sekitarnya", tutupnya. (Dedi Sa'ada)