Babasalnews.com -- Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) menggelar diskusi diskusi ilmiah sesi dua pada Rabu (15/11/2023) bertempat di lantai tiga fisip Untika Luwuk.
Diskusi ilmiah kedua ini mengambil tema Sejarah Pendidikan Nasional (SPN) dengan menghadirkan pemantik Presiden Mahasiswa Universitas Tompotika Luwuk Dandi Abidina.
Dalam kesempatan itu departemen wawasan intelektual mahasiswa BEM Fisip Untika Ramdan menjelaskan alasan mengambil Tema Sejarah Pendidikan Nasional (SPN) adalah untuk merefleksi serta meresolusi apa yang menjadi masalah pendidikan di indonesia secara umum dan di kabupaten Banggai secara khusus dan menganalisa peran mahasiswa dalam perkembangan sistem pendidikan Nasional maupun Regional.
Tujuannya adalah untuk pemahaman mendalam terhadap perkembangan sistem pendidikan di suatu negara misalnya memahami akar sejarah, menyelidiki nilai-nilai pendidikan, menganalisis transformasi pendidikan, dan mengetahui peran pendidikan dalam pembangunan nasional.
"Mewakili BEM FISIP UNTIKA Kami berharap dengan adanya kajian ilmiah seperti ini setiap Minggu dengan menghadirkan pemateri yang berbeda.
Untuk sesi ke dua ini kita menghadirkan Dandi Abidina dan sesi berikutnya mungkin orang lain yang kami anggap paham di tema yang akan nantinya di bawakan.” terang Ramdan.
Ramdan juga mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak khususnya kepada Dekan dan Seluruh Elemen Civitas Akademika FISIP UNTIKA yang berkontribusi penuh dalam mendukung kegiatan mahasiswa yang di lakukan BEM.
Ramdan juga berterima kasih kepada teman - teman mahasiswa atas partisipasinya sehingga kegiatan ini berjalan dengan lancar.
“Kami dari BEM sangat berterimakasih atas segala bentuk kontribusi dari Unsur Birokrasi Fakultas maupun unsur mahasiswa FISIP UNTIKA LUWUK yang selalu melakukan support baik moril maupun materil terhadap kegiatan kemahasiswaan yang kami lakukan, besar harapan kami agar sinergitas yang terbangun akan selalu seiring sejalan dami terciptanya insan akademis yang mampu bersaing di tingkatan masyarakat baik itu secara gagasan maupun secara keterampilan.” Tutup Ramdan.