Babasalnews.com - Pasca Pembukaan Kegiatan Nuhon Expo - II tahun 2023 di Desa Bolobungkang , kecamatan Nuhon, kabupaten Banggai Menimbulkan Sejumlah Pertanyaan.
masyarakat/Pengunjung di Lokasi Nuhon Expo saat Pasca di buka secara resmi oleh Bupati Banggai Jumat malam 25/8/2023, Mempersoalkan Lokasi kegiatan yang di Nilai Bernuansa Politik.
Beberapa Pengunjung Saat di mintai Tanggapannya oleh awak media Babasalnews.com tentang Kegiatan expo yang terliahat begitu ramai tidak merespon baik , malah keluarkan keluh kesah.
Ini Kegiatan lokasi Expo atau lokasi kampanye ?? Nada tanya oleh narasumber yang tak mau menyebutkan namanya ke awak media.
Saat di tanya maksudnya bapak bagaimana boleh di perjelas ?.
Jawbnya , ia, pasalnya mulai dari luar Terlihat Baliho ucapan pemerintah Desa yang Teratur rapih Berlatar warna kuning, dan di sebelah Tenda Tempat duduk tamu beberapa Baliho ucapan juga semuanya berlatar warna kuning , sambil menunjuk arah tempat baliho ucapan di pasang.
Sambung pengunjung lainnya di belakang awak media, bukan cuman itu katanya.
Bahkan kursi tempat duduk tamu seluruhnya berwarna kuning, yang sangat di sayangkan sambungnya lagi yaitu Baliho ucapan Bupati dan Wakil Bupati Banggai ikut juga berlatar kuning.
Sambung mereka, setahu Kami ini adalah kegiatan Umum Pesta Rakyat. Kami menilai kegiatan ini bernuansa politik apalagi ini sudah Mendekati pemilu. Seharusnya warnanya harus netral dan kemudian Baliho ucapan siapapun bisa di pasangkan di sini.
Contohnya Baliho warna lain hanya terpampang di Luar sana , padahal sama sama hanya baliho ucapan. Tandasnya.
J yang Memasang Baliho Amalya Murad Dan Sulianti Murad tentang Ucapan Dirgahayu Kecamatan Nuhon ke 19 itu di Larang Oleh seorang Kepala desa, sehingga ia terpaksa Memasangnya di luar dari Lokasi Nuhon Expo .
Namun sayang Saat di Tanya kades siapa yang Larang Memasang Baliho Ucapan olehnya sedangkan yang lain di perbolehkan , jaringan telfon melalui WhatsApp sudah terputus.
Terpisah .
Informasi yang di dapatkan juga oleh awak media ini bahwa ada beberapa aparat desa dan BPD keluhkan tentang kegiatan ini, katanya outputnya apa untuk desa ?
Rp.4,000,000 (Empat juta rupiah ) Setor ke Panitia kecamatan , yang kemudian kegiatannya berlangsung Satu Minggu , prediksi mereka dengan biaya lain lain hampir mencapai 8 sampai 10 jutaan perdesa yang tergerus.
Intervensi Dana desa dari pusat sampai ke daerah telah di atur dalam regulasi ,Dana Desa sudah punya pos masing masing. salah gunakan jadi temuan. Serba dilema , otomatis desa kembali Berhutang. Keluhnya.